Rekam Medis : Indeksing

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Rekam medis adalah merupakan proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data medis pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan atau peminjaman dari pasien atau untuk keperluan lainnya.
Didalam rekam medis terdapat beberapa sistem pengelolaan rekam medis yaitu, assembling, coding, indeksing/tabulasi, filing, analising dan reporting. Pada makalah ini akan dibahas mengenai salah satu sistem pengelolaan rekam medis yaitu indeksing/tabulasi.
1.2              Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Indeksing?
2.      Apa saja jenis-jenis indeksing?
3.      Apa kegunaan dan manfaat dari masing-masing jenis indeksing?
1.3              Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian dari indeksing.
2.      Mengetahui jenis-jenis dari indeking.
3.      Mengetahui kegunaan dan manfaat dari masing-masing-masing jenis indeksing.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Indeksing
Indeks adalah daftar istilah atau kata-kata penting yang tersusun secara alfabetik untuk memberi informasi tentang halaman atau kata tersebut ditemukan.
Indeks dalam dunia rekam medis, adalah daftar kata atau istilah penting yang disusun  dengan tata cara/kebijakan suatu institusi penyelenggara kesehatan baik secara manual maupun elektronik, yang bertujuan agar memudahkan dalam pencarian kembali kata atau istilah tersebut.
Menurut Diren Yanmed (2006:61) “Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat kedalam indeks-indeks (dapat menggunakan kartu indeks atau komputerisasi)”.
2.2       Jenis-Jenis Indeksing
Pengindeksan dalam rekam medis atau manajemen informasi kesehatan dibagi menjadi 5, yakni :
1.                  Indeks Pasien
Indeks pasien adalah suatu tabulasi kartu katalog yang berisikan nama semua pasien yang pernah berobat di rumah sakit. Informasi yang terdapat dalam kartu ini adalah :
a.       Halaman Depan : Nama lengkap, jenis kelamin, umur, alamat, tempat, pekerjaan dan tanggal lahir pasien.
b.      Halaman Belakang : Tanggal masuk, tanggal keluar, hasil penunjang medis, dokter, nomor rekam medis.
Ukuran kartu indeks penderita tergantung dari banyak sedikitnya penderita yang berobat ke rumah sakit. Ukuran yang dianjurkan adalah 12,5 x 7,5 cm. untuk rumah sakit sangat banyak penderita rawat jalannya dianjurkan menggunakan kartu dengan ukuran 4,25x7,5 cm. Kartu indeks penderita dapat digunakan sebagai kunci untuk menemukan berkas rekam medis seorang penderita.
Untuk rumah sakit yang menggunakan sistem komputerisasi tabulasi daftar nama pasien dapat dilakukan dengan menggunakan komputer, dengan menggunakan sistem komputerisasi akan diperoleh kemudahan secara kecepatan-didalam proses tabulasi data. Kegunaan kartu indeks adalah kartu indeks penderita adalah kunci untuk menemukan berkas rekam medis seorang penderita.
2.                  Indeks Dokter
Indeks dokter adalah sebuah tabulasi data yang berisi nama dokter yang memberikan pelayanan medis kepada pasien. Indeks dokter merupakan catatan yang bersifat rahasia (confidential record). Kegunaan untuk menilai pekerjaan dokter dan bukti pengadilan.
Indeks dokter menyediakan catatan tentang pasien yang telah dirawat bagi setiap staf medis yang bersifat rahasia (confidential record), informasi pada indeks dokter tersedia hanya bagi the   governing board, chief executive officer, dan committees of the medical staff yang ditugaskan untuk menelaah kerja dokter.
Kadang-kadang informasi pada Indeks dokter dapat digunakan pada kasus-kasus malpraktek atau investigasi pajak penghasilan. Indeks dokter dibuat dengan kode dokter, koode dokter sebaiknya dibedakan antara dokter yang satu dengan yang lainnya.
Data yang diperlukan pada indeks dokter meliputi :
a.       Nama Pasien
b.      Nomor Rekam Medis
c.       Length of stay (LOS)
d.      Biaya Pengobatan dan perawatan
e.       Hasil perawatan (pulang, meninggal) yang diperlukan
3.                  Indeks Penyakit
Indeks penyakit adalah daftar tabulasi kode-kode penyakit yang disusun dalam masing-masing daftar sesuai dengan kode penyakitnya. (Budi, 2011).
Ketentuan penulisan indeks penyakit yaitu, satu jenis penyakit menggunakan satu kartu indeks, setiap nama penyakit diikuti dengan penulisan kode ICD (International Statistical Classification of Desease and Related Health Problem) yang berlaku (revisi ke 10 sampai 3 digit). (Budi, 2011)
Pada umumnya indeks penyakit dapat memberikan rincian guna melengkapi keperluan laporan medis dan statistik, dan dapat digunakan untuk memenuhi permintaan informasi pasien secepat mungkin dan terperinci.
Manfaat Indeks Penyakit :
a.       Menelusuri nomor rekam medis dan nama pasien dengan penyakit yang sama untuk disediakan dokumen rekam medisnya guna berbagai keperluan,misalnya untuk audit medik oleh Komite Medik.
b.      Menyusun laporan morbiditas berdasarkan umur,jenis kelamin,wilayah,hasil pelayanan (sembuh,dirujuk,mati< 48 jam dan > 48 jam),dokter yg menangani dan bagaimana cara pembayaran pasien dalam memperoleh pelayanan tersebut.
c.       Sebagai sumber data untuk statistik RS.
d.      Sebagai sumber data untuk keputusan-keputusan manajemen setelah data tersebut diolah, misalnya perencanaan obat dengan metode morbiditas,perencanaan kebutuhan peralatan medis dll.
Kegunaan  :
a.       Meyuguhkan data pelayanan yang di perlukan dalam survey kemampuan rumah sakit.
b.      Menemukan rekam medis dimana dokternya hanya ingat diagnosa atau operasinya, sedangkan nama pasien yang bersangkutan lupa.
c.       Menyediakan materi pendidikan untuk mahasiswa kedokteran, perawat dll.
Informasi yang ada didalam kartu ini adalah :
a.       Nomor Kode
b.      Judul, Bulan, Tahun
c.       Nomor penderita
d.      Jenis kelamin
e.       Umur
f.       Untuk indeks Operasi ditambah : Dokter bedah, hari pre operasi, post po, pasien meninggal keluar (sembuh, cacat).
g.      Untuk indeks penyakit ditambah : Diagnosa lain, dokter lain, hari perawatan, meninggal/keluar (sembuh, cacat).
4.                  Indeks Tindakan
Indeks tindakan atau operasi yaitu indeks tentang tindakan medis yang diberikan kepada pasien yang disusun kedalam daftar tabulasi indeks sesuai dengan masing-masing kode tindakan medisnya.
Menurut (Huffman, 1994) indeks tindakan atau operasi adalah sebuah daftar nomor kode bedah dan prosedur.
Ketentuan penulisan indeks operasi yaitu, satu jenis tindakan medis dimasukkan dalam satu daftar indeks tindakan medis, setiap nama tindakan atau operasi diikuti dengan penulisan kode tindakan (ICD-9CM).
Indeks tindakan atau operasi berguna untuk menelusuri nomor rekam medis dan nama pasien dengan jenis operasi yang sama, hal ini sering kali diminta oleh Komite Medik untuk audit medik, menyusun laporan jenis operasi berdasarkan umur, jenis kelamin, wilayah/alamat, hasil pelayanan (sembuh, dirujuk, mati <48 jam dan 48 jam), dokter yang menangani dan bagaimana cara pembayaran pasien dalam memperoleh pelayanan tersebut. (Budi, 2011).
Kegunaan Indeks Penyakit dan Tindakan :
a.       Mempelajari kasus-kasus terdahulu dari satu penyakit untuk memperoleh pengertian tentang penaggulangan terhadap penyakit-penyakit/masalah-masalah kesehatan pada saat ini.
b.      Untuk menguji teori-teori membandingkan data-data tentang penyakit/pengobatan dalam rangka penyuguhan tulisan-tulisan ilmiah.
c.       Menyuguhkan data pengguanan fasilitas rumah sakit untuk menyusun keperluan alat-alat baru, tempat tidur dan lain-lain.
d.      Menilai kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit.
e.       Mengumpulkan data pelayanan yang diperlukan dalam survei kemampuan rumah sakit.
f.       Menemukan rekam medis pasien yang diingat dokter hanya diagnosa/operasinya sedangkan nama/nomor rekam medisnya tidak.
g.      Menyediakan materi pendidikan untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan lain-lain. (Nani, 2007).
5.                  Indeks Kematian
Indeks Kematian yaitu indeks tentang sebab kematian penyakit tertentu sebagai hasil pelayanan pasien di rawat jalan, gawat darurat atau rawat inap. Indeks ini tak dapat dipisahkan antara indeks kematian dengan rawat jalan dan rawat inap.
Informasi yang tetap dalam indeks kematian:
a.       Nama penderita
b.      Nomor rekam medis
c.       Jenis kelamin
d.      Umur
e.       Kematian : kurang dari sejam post operasi
f.       Dokter yang merawat
g.      Hari perawatan
h.      Wilayah
Manfaat Indeks Kematian  :
a.       Menelusuri nomor rekam medis dan nama pasien dengan sebab kematian yang sama ( untuk auditkematian).
b.      Menyusun laporan sebab kematian ( mortalitas) berdasarkan umur, jenis kelamin,wilayah, mati < 48 jam dan  > 48 jam, dokter yang menangani.
Kegunaan :
Menilai mutu pelayanan dasar, menambah dan meningkatkan peralatan /tenaga.


BAB III
 KESIMPULAN

Indeks dalam dunia rekam medis, adalah daftar kata atau istilah penting yang disusun  dengan tata cara/kebijakan suatu institusi penyelenggara kesehatan baik secara manual maupun elektronik, yang bertujuan agar memudahkan dalam pencarian kembali kata atau istilah tersebut.
Dalam sistem  rekam medis, indeksing dibagi menjadi lima jenis yaitu indeks pasien, indeks dokter, indeks penyakit, indeks tindakan/operasi, indeks kematian.


DAFTAR PUSTAKA

”Sistem Penyimpanan Rekam Medis”. https://indrayonatan.wordpress.com/2013/05/18/sistem-informasi-rekam-medis/ .(Diakses tanggal 25 Desember 2015, pukul 19:45 WIB)
“Alur dan Prosedur Rekam Medis “. http://lilikanggar.blogspot.co.id/2013/07/alur-dan-prosedur-rekam-medis.html. (Diakses tanggal 30 Desember 2015, pukul 19:10 WIB)
“Indeksing Rekam Medis”. http://www.medrec07.com/2014/12/indeksing-rekam-medis.html. (Diakses tanggal 30 Desember 19:55 WIB)

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Rekam Medis : Indeksing"